Senin, 23 April 2012

BKD serta intrik cara cari uang

Ada saja salahnya mengingat data harus falid, oleh karena semua data tdk boleh salah, celah inilah yg dimanfaatkan BKD untuk mencari cara mendapatkan uang, Mulai dari kurangnya jumlah foto, copy, salah ukurannya fhoto atau warna foto yg tdk jelas, hilangnya foto copy izajah, tidak lengkapnya berkas dan segudang cara lain dgn tujuan akhir data sudah terlambat di pusat harus disusul dan seratus juta trik dilakukan BKD utk sekedar usulan yg mau tdk mau harus diikuti. Ancamannya adalah jk tdk diikuti tahu sendiri akibatnya. Inilah trik yg umum pun sdh tahu, Hukum pun sdh tahu, Hidden camerapun sdh pernah dilakukan terbukti hslnya terjadi dan selalu terjadi, tapi namanya pemerasan di BKD hingga saat ini tetap berlangsung melenggang bebas bak kenderaan bebas hambatan, sementara yg diperas bak kerbau yg dicocokin hidungnya tak dapat berontak atau menolak, ikut saja, seperti menarik mobil tronton di atas salju. Lihatlah Berita2 di media dan segudang judul yang mengarah pada Buruknya Birokrasi dari Sabang sampai Merauke.
Saudaraku sebangsa dan setanah air. Entah apalagi upaya kita untuk menjalankan kebenaran, semua terasa begitu lumpuh, Saya Coba belajar membuat blog, mungkin ini salah satu cara untuk membuka mata hati kita yg lebih banyak tertutup dikarenakan yg dinamakan daun lembaran "UANG"


Berbagai Trik untuk bisa masuk Jadi PNS
Siapa yang matanya tidak hijau melihat pemandanga tumpukan uang seperti itu. Hanya org2 yg idealis dan beriman teguh yg mampu menolaknya, dari sekian banyak kasus yg terungkap adalah jika tertangkap tangan dan punya bukti yg kuat, hal itupun masih mungkin dipatahkan dalam persidangan.
Tapi jaman sudah berubah, Kini Para perselancar yg biasa bermain merubah triknya yakni Suap menyuap  tanpa bukti, padahal walaupun tdk ada bukti sebenarnya dapat dilakukan dgn kesaksian dan pengakuan, hanya saja yg membingungkan adalah bagaimana cara memulainya, jika tanpa bukti untuk melaporkannya ?
Sebut saja Laporan Ratusan Kepala Desa yg tertipu Oknum Bantuan Pembangunan desa. Akhirnya Kepala Desa Melapor pada Aparat jika sdh merasa tertipu. tapi hal itu tak berlaku bagi para Honorer khususnya Katagori 1.
Karena bingungnya akhirnya saya belajar membuat blog dengan harapan Blog saya dibaca oleh semua org dan berharap yg telah dilakukan orang2 Khusus Honorer K1 yang Curang karena Takut tidak jadi PNS. Saya Sudah mencoba Lewat twitter, Facebook, tapi kebingunganlah yg membuat saya menuliskan masalah ini. berharap DPR RI, Presiden, KPK, ICW, Polisi untuk dapat berbuat banyak, Hampir seluruh Indonesia Daerah ataupun oknum lain sudah bermain atas Pengangkatan Honorer K1 jadi PNS tanpa Test ini berdasarkan PP 48 2005 jo PP 43 2007, Padahal berdasarkan PP tersebut sudah sangat jelas aturannya, namun pada kenyataannya berbagai trik yg dilakukan BKN, BPKP serta Menpan ketika pelaksanaan Verifikasi dan Validasi ke daerah, Rata2 mentok pada Sumber pendapatan yg tak dapat dibuktikan oleh daerah karena buruknya administrasi, korbannya adalah Honorer yg sesungguhnya tidak tahu menahu atas hal itu, Jelas Honor nya Bersumber dari APBD dan sangat jelas termuat dalam SK. sayangnya kejadian tersebut membuat celah hingga pada akhirnya Honorer mencari jalan lain, Yakni Melalui Oknum BKN Serta BKD yg tak dapat disebutkan namanya karena memang tdk jelas siapa, tapi yg pasti lebih dari 100 org melakukan suap ke oknum BKN Jakarta Dan BKD.
Saya buka sedikit celah, Kami Honorer K1 yang Tidak Masuk Kriteria oleh dikarenakan tidak Lengkapnya Dokumen yg berbelit yg diminta oleh pihak Birokrasi.Sebahagian diantara kami di daerah penyanggah Jakarta (gampang dilacak) melakukan kecurangan, Walau dinyatakan TMK namun besar kemungkinan akan masuk CPNS walau tidak masuk di Tahap 1, kemungkinan besar pasti masuk di Tahap 2. Konspirasi itu sudah diketahui banyak orang khususnya sesama Honorer setempat, DPRD, Kepala Dinas, BKD, Kepala satuan Perangkat Daerah / OPD bahkan mungkin saja samar2 didengar oleh Kepala Pemerintahan Daerah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar